daftar nama pastor di indonesia
Berikutdaftar nama Presiden dan Wakil Presiden Indonesia: Soekarno Soekarno dan Mohhamad Hatta menjabat periode 18 Agustus 1945 hingga 12 Maret 1967. Namun pada 1 Desember 1956 Mohammad Hatta mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Presiden dan setelah itu terjadi kekosongan jabatan.
Halamanini berisi daftar tarekat religius Katolik di Indonesia. Saat ini terdapat lebih dari 100 ordo, tarekat, kongregasi, serikat, dan oblat dari seluruh Indonesia. Nama Resmi Nama Lain Gelar Keterangan 1 Serikat Jesus (Societas Jesu) Yesuit; Jesuit SJ 2 Serikat Xaverian (Pia Societas Sancti Francisci Xaverii Pro Exteris Missionibus)
TR DAFTAR Nama 8 Korban Bom Gereja Katedral, Pastor Lihat Pelaku Datangi Gereja| 4 Anak Kena Ledakan.. Satu di antara 8 Korban Bom Gereja Katedral dirawat di RS Akademis Makassar, Minggu (28/3/2021) (T R Ibuntimur/Sayyid) Delapan korban bom bunuh diri di depan pintu gerbang Gereja Makassar dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Akademis, Jl Gunung Gunung Bulu Saraung Makassar, Minggu
BacaJuga: Lembah Harau the Yosemite of Indonesia, Wisata Sumbar yang Mirip Dengan Luar Negeri. Selain itu, terdapat banyak sekali rumah adat di indonesia yang berbeda-beda di setiap provinsi nya. Salah satu wujud keberagaman budaya tersebut terletak pada desain arsitektur rumah tradisional nusantara atau rumah adat di indonesia.
Catatan Semua menteri yang menjabat di pemerintahan pada periode Kabinet Pembangunan III sampai dengan Kabinet Pembangunan VII adalah Anggota Dewan Pembina Golkar, termasuk Panglima ABRI dan Pimpinan Lembaga Pemerintahan; Perubahan nama. A Jabatan bernama Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan; B Jabatan bernama Menteri Negara Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
Er Sucht Sie Für Eine Nacht. Australia kekurangan pastor dan pendeta sudah lama menjadi pembahasan di kalangan umat Kristen, hingga mereka harus mendatangkan pemimpin umat dari negara lain, termasuk satunya adalah Pastor Firminus Wiryono SVD asal Nusa Tenggara Timur, yang saat ini bertugas melayani umat Katolik di Emerald, sebuah kota yang terletak sekitar 832 kilometer dari Brisbane, ibu kota negara bagian Yon, nama panggilannya, ditahbiskan menjadi imam di Maumere, Flores pada tahun 2016, kemudian menjadi pastor paroki di Melbourne."Saya sudah hampir dua tahun di Queensland dan sekarang melayani empat paroki untuk delapan komunitas di kota-kota kecil di dalam wilayah Emerald," ujar Pastor Yon kepada Sastra Wijaya dari ABC Emerald hanya memiliki dua pastor, yakni Pastor Yon dan seorang lagi asal sebelumnya ada lima hingga enam orang pastor yang melayani umat di wilayah ini. Pastor Yon sudah sudah tahun bertugas di Queensland sejak menjadi pastor selalu bertugas di Australia.SuppliedWilayah ini berada di bawah naungan keuskupan Rockhampton, yang sebelumnya memiliki 60 sampai 70 orang, namun Pastor Yon mengatakan pastor yang aktif hanya tinggal 17 Yon menceritakan pastor Katolik di Australia sebelumnya berketurunan Eropa, seperti Irlandia, Belanda, atau Inggris. Tapi saat ini kebanyakan berasal dari negara di luar benua Eropa, seperti Indonesia, India, Vietnam, dan mengatakan salah satu penyebab berkurangnya minat warga setempat untuk menjadi imam adalah menurunnya jumlah jemaat yang datang ke gereja secara rutin, seperti yang terjadi juga di negara lain."Kondisi Australia yang semakin sekuler, jadi kita lihat yang aktif ke gereja mereka yang sudah lanjut usia," jelasnya."Generasi di bawah mereka dulunya pernah dibaptis, tapi mereka tidak menjalankan kehidupan sebagai warga Katolik," jelas Pastor hanya itu, skandal pelecehan seksual di gereja Katolik, termasuk di Australia, semakin menyulitkan situasi, menurut Pastor ia masih optimis dengan masa depan gereja di Australia."Tergantung bagaimana kita sekarang melakukan penyebaran kembali ajaran Kristen ke anak-anak muda, ke sekolah-sekolah Katolik."Mulai tahun depan ia akan pindah dari Emerald untuk lebih banyak terlibat dalam pembinaan imam di kalangan anak muda Katolik. Pastor Aloysius Lamere dalam acara pembaptisan bayi di gereja.SuppliedPerbedaan melayani di Indonesia dan AustraliaPastor Aloysius Lamere MSC, akrab dipanggil Pastor Alo, sudah hampir 11 tahun bertugas melayani umat Katolik di Sydney dan hampir 30 tahun Pastor Alo yang berasal dari Maluku ini mengabdi menjadi imam, dengan pengalaman bertugas di Karanganyar Jawa Tengah, Jakarta, Kiribati hingga bulan Februari lalu, Pastor Alo melayani umat di Paroki St Thomas di Blackburn, Melbourne. Pastor Aloysius Lamere berasal dari Maluku dan pernah bertugas di Kiribati dan Fiji di Pasifik.Supplies"Karena saya sudah terbiasa melayani dan belajar dari pastor lain di Australia, ketika saya pulang ke Indonesia, cara saya melayani sangat berbeda dengan pastor lain di Indonesia," Pastor Alo, banyak umat gereja di Indonesia memandang imam sebagai tokoh yang pendapatnya harus didengar sepenuhnya."Di negara berkembang, pastor itu orang yang harus ditinggikan, harus dipatuhi, sementara di negara seperti Australia, pastor itu dianggap sebagai salah satu anggota masyarakat saja.""Imam di sini tidak punya posisi yang lebih tinggi dibandingkan yang lain."Dari pengalamannya, kebanyakan umat Katolik di Australia tidak terlalu menuntut pastor untuk bisa lebih dari mereka, meski membutuhkan hanya itu, ada pula perbedaan dengan materi khotbah."Di Indonesia kalau kita berkotbah, umat mengharapkan pastornya memberikan jalan, atau petunjuk mengenai kehidupan.""Sementara di sini kita hanya memberikan pendapat kita saja." Pendeta Ignatius Bagoes Seta sekarang melayani umat di Heidelberg Presbyterian Church di dengan jemaat beragam budayaPendeta Ignatius Bagoes Seta asal Surabaya,Jawa Timur, sudah menjadi pendeta Gereja Presbiterian di kawasan Heidelberg, Melbourne sejak tahun menceritakan keberagaman etnis jemaatnya, ada yang berasal dari Eropa juga Asia, seperti India dan China."Kami tidak pernah membagi jemaat menjadi kebaktian sendiri, melainkan semua duduk di satu kebaktian.""Dengan demikian kami melihat identitas kami sebagai gereja multi-etnis," katanya kepada ABC ia mengatakan gereja Protestan, seperti Presbiterian tidak mengalami kekurangan pendeta."Masih banyak pendeta lokal dan calon pendeta lokal yang menjalani pendidikan, dan dipersiapkan untuk pelayanan.""Fenomena pendeta atau pastor dari negara Asia yang melayani di sinode kami murni karena panggilan dan bukan karena kurangnya tenaga lokal," katanya. Umat Kristen dari berbagai latar belakang budaya di Heidelberg Presbyterian Church di Melbourne.SuppliedPendeta Bagoes Seta sebelumnya pernah bertugas selama delapan tahun di Indonesia sejak menjadi pendeta di tahun 2002."Perbedaan utama adalah pendekatan kepada jemaat," ujarnya."Kita bisa menyampaikan hal yang sama, yakni berita Injil Kristus, tetapi dalam cara penyampaian dan penguraian itu yang perlu berbeda, contoh utama adalah ilustrasi yang diberikan."Ia juga mengatakan banyak pengkhotbah dari luar Australia yang memandang "enteng" masalah ini, misalnya menerjemahkan humor dari negara asal tapi kemudian mendapatkan reaksi yang panggilan spiritual Ferdinand Haratua menjadi pendeta di ROCK City Church di Nunawading Melbourne.SuppliedFerdinand Haratua yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pernah bekerja di bidang pemasaran iklan, sebelum memutuskan melanjutkan pendidikan di meninggalkan pekerjaannya untuk belajar teologi kemudian di tahun 2018 mendirikan gereja bernama Rock City di kawasan Nunawading, sekitar 25 kilometer dari pusat kota adalah bagian dari Gereja Baptis Australia dengan jumlah jemaat 30-50 orang yang berlatar belakang etnis berbeda."Ada orang Australia kulit putih, ada juga dari Indonesia, Vietnam, Malaysia. Mereka multi-etnis, sama seperti masyarakat Australia saat ini," mengaku merasa terpanggil untuk menjadi pelayan gereja setelah mengamati adanya kebutuhan spiritual dari warga di Australia."Dari pengalaman saya sendiri ada teman kerja yang bunuh diri, banyak orang yang mengalami kecemasan, depresi dalam hidup mereka, padahal dari sisi materi mereka tidak kekurangan, rumah besar, mobil ada, karier bagus," mengaku tidak keberatan jika penghasilannya saat ini hanya seperempat dari apa yang diperolehnya ketika bekerja di bidang pemasaran dan periklanan."Tapi saya merasa puas dengan apa yang saya lakukan sekarang bisa menjadi bagian Tuhan untuk membantu yang lain," kata Ferdinand."Jadi pendeta juga banyak tantangan, karena hidup itu tidak pernah berhenti," mengatakan berbeda dengan saat masih bekerja kantoran yang bisa pulang ke rumah dan berhenti berpikir soal hidup jemaat menghadapi berbagai masalah dan saat itulah ia harus memainkan 24 Dec 2021Fri 24 Dec 2021 at 158am, updated 24 Dec 2021Fri 24 Dec 2021 at 226am
Romo-Romo Paroki Santo Yusup Ambarawa Gereja Katolik Paroki Santo Yusup Ambarawa telah melalui sejarah panjang sejak era kolonial hingga saat ini. Iman Katolik bertumbuh subur melalui karya-karya Ilahi yang disampaikan oleh para gembalaNya. Dari buah pemikiran dan totalitas para pastor / Romo-Romo yang pernah berkarya di Paroki Ambarawa, jadilah Gereja Jago tetap berdiri kokoh seiring perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Berikut adalah Gembala-Gembala Suci yang saat ini mendedikasikan hidupnya di Ambarawa Romo Agustinus Budi Nugroho, SJ Romo Joannes Abdipranata, SJ Romo Agustinus Mintara, SJ Romo-Romo yang pernah bertugas di Paroki Santo Yusup Ambarawa Romo Agustinus Sigit Widisana, SJ Romo Aloysius Surya Wasita, SJ Romo Suryadi Romo Thomas Surya Awangga, SJ Romo Dwijo Romo Sugiarta Romo Toto Romo Theo Romo Hartomo Romo Yitna Romo Herman Romo Awan Romo Mulyadi Romo Ponco Romo Pujo Romo Pranata Berikut ini adalah Pastor-Pastor Belanda yang membuka jalan bagi pintu masuknya ajaran gereja Katolik di Ambarawa Pastor C. Franssen Pr 1859 – 1861 Pastor J. Sanders 1861 – 1862 Berikut adalah daftar Pastor – Pastor Jesuit yang pernah bertugas di Paroki Ambarawa NamaTahun BertugasJoannes Franciscus van der Hagen1863 – 1867Joannes de Vries1868 – 1871Franciscus de Bruijn1872 – 1879, 1882 – 1900Joannes Hendrichs1880 – 1881Mauritius Timmers1901 – 1903Fredericus van Meurs1904Cornelius Stiphout1905 – 1918Adrianus Van Kalken1922 – 1927Cornelius Lucas1922 – 1923Cornelius Groot1923Jacobus van Zon1924 – 1929Eduardus Engbers1927 – 1929Jacobus Schots1927 – 1928Leopoldus van Rijckevorsel1928 – 1936Romualdus Jasawihardja1929 – 1931, 1945Hubertus de Kuijper1929Camillus Tjiptakoesoema1929 – 1930Joannes van Horsen1930 – 1935Aloysius de Kuijper1930 – 1931Wilhelmus Rietra1930 – 1931Aloysius Prawirapratama Soekiman1931 – 1933, 1948 – 1949, 1955 – 1965Joannes Houben1932 – 1934Crispinus Martawerdaja1932 – 1933, 1958 – 1964Victor van der Putten1932 – 1943Joannes ten Berge1934 – 1939Alfonsus Darmawijata1934 – 1935Cornelius Doumen1935Joannes Diderich1937 – 1943Leonardus Daroewenda1938 – 1939Aroen Poespaatmadja1938 – 1940Theodorus Cocx1939 – 1943Petrus Middendorp1940Jesualdus Radijahardjana1940Hubertus Snijders1940, 1949 – 1951Josephus Dieben1941 – 1943Lambertus Gorens1941 – 1942Cornelius Rommens1941 – 1942, 1951Petrus Boedipoernama1943Aloysius Darmasamita1943Suitbertus Bratasoeganda1947Constantius Harsosuwito1947Antonius Soenarja1947Petrus Chrysologus Sutopanitro1947Franciscus Xaverius Woerjaatmadja1947 – 1952, 1954 – 1963Carolus Looymans1948 – 1950Henricus Loeff1949Antonius Mulder1949Joannes Stormmesand1949 – 1951Franciscus Xaverius Sujatawidija1949Josephus van Baal1950Hubertus Judasumarta1950 – 1955Albertus Rutten Rudito1950 – 1951Marcellinus Soemadiwirja Soemadi1950Bernardinus Soemarna1950 – 1960, 1965 – 1968Tarcisius Widyana1950Augustinus Gandawarsita Boediharda1951 – 1953Ludovicus Moerabi1951 – 1952Theodorus Poespasoeparta1951 – 1952Robertus Hardawiryana1952Wilhelmus de Jong1952 – 1953Paulus van Weert1952 – 1954Joannes Reijnders1953 – 1957Lucas Koersen1954, 1972 – 1976Leonardus Schlattmann1954 – 1958Henricus Taks1954 – 1956Henricus Constant van Deinse1955Joannes Vossen Waskito1955 – 1957Joannes Tan Jan Hong1956 – 1957Aloysius Siswapranata1957 – 1959Tarcisius Wignjasoepadma 1957 – 1960Ignatius Adimoedarta1958 – 1966Josephus Theng Tok Hiang1958Wilhelmus Vendel1961 – 1970Albertus Pratignja1963 – 1964Thomas Verhoeven 1963 – 1973Josephus Resawiratma1964 – 1965Florentinus Harsanto1965Franciscus Xaverius Wirjasudarma1965 – 1967Oswaldus Verdier1966 – 1970Romanus Adisunoto1968Matthias Jonckbloedt1969 – 1971Franciscus Xaverius Wirjapranata1971 – 1973Leonardus van Woerkens1972 – 1979Petrus Teeuwisse1974 – 1975Henricus Wakkers1974 – 1984Gerbrandus Schoonhoff1977 – 1987Marcus Syamsul Wanandi Liem Bian Gie1977Cyrillus Widayaputranta1978, 1980 – 1985Joannes Groenewoud1980 – 1985Nicasius Haryono1983 – 1987Franciscus Xaverius Widoyoko1985 – 1987Fredericus Pranata Widjaja1986 – 1987Sumber Buku “SERIKAT YESUS DI INDONESIA 1860 – 1987” Berikut adalah daftar Pastor – Pastor Jesuit yang Beristirahat Kekal di Paroki Ambarawa Nama PastorTahun BeristirahatFranciscus de Bruijn1901Theodorus Korndoerffer1934Petrus Muller1936Antonius Ijsseldijk1937Henricus Koch1938Augustinus Nolthenius de Man1940Jacobus Schots1941Gerardus Schmedding1943Antonius van Hoof1945Joannes Sevink1945Theodorus Teppema1945Franciscus Oosthout1946Antonius van Aernsbergen1951Josephus van Baal1952Henricus Plag1953Michael Reksaatmadja1954Franciscus Fleerakkers1955Leonardus Daroewenda1957Albertus Winkel1959Joannes Diderich1960Hubertus Snijders1960Joannes van Driel1962Leonardus Schlattmann1965Antonius Spekle1966Victor van der Putten1967Romualdus Purwita1969Hubertus de Kuijper1971Petrus Carri1973Wilhelmus Krause van Eeden1973Oswaldus Verdier1973Thomas Verhoeven1974Lucas Koersen1977Sumber Buku “SERIKAT YESUS DI INDONESIA 1860 – 1987”
O crescimento do número de pessoas que se declaram evangélicas está cada vez maior, e para tantas ovelhas, se faz necessário muitos pastores para cuidar de todo esse rebanho. Pesando nisso, a título de curiosidade, listamos os pastores famosos de maior destaque no Brasil. Grandes igrejas e seus grandes líderes, tem cada vez mais obtido destaque em meio ao público evangélico fama e sucesso. Recentemente, a grande mídia passou a noticiar os acontecimentos do meio evangélico, e assim os pastores e líderes tem cada vez mais, ganho espaço na mídia. Pastores famosos e os evangélicos O número de evangélicos no Brasil, tem ganhado destaque por conta de seus índices. Os evangélicos no País passaram de 2,6% para 15,4%, enquanto a proporção de católicos caiu de 95% para 73,62%. As religiões que mais avançaram está em meio aos fiéis de orientação pentecostal. Nesses 60 anos, as religiões pentecostais avançaram principalmente no Norte e Centro-Oeste do País. No Norte, o percentual de evangélicos passou de 1,1% para 19,8% e no Centro-Oeste, de 1,5% para 18,9%. Muito se discute, sobre a atuação dos evangélicos como forma de transformação social. Por muitas vezes não se tem visto uma ação, porém algumas igrejas no Brasil crescem assustadoramente. Seja na internet, ou em seus templos espalhados pela Brasil alguns líderes acabam se destacando. Assim, conheça agora o top 10 de dos pastores famosos e de sucesso no país. Pastor Silas Malafaia Assembléia de Deus Vitória em Cristo Bispo Edir Macedo Igreja Universal do Reino de Deus – IURD Apóstolo Estevam Hernandes Igreja Apostólica Renascer em Cristo Missionário RR Soares Igreja Internacional da Graça de Deus Apóstolo Valdemiro Santiago Igreja Mundial do Poder de Deus – IMPD Pastor Marco Feliciano Assembléia de Deus Apóstolo Renê Terra Nova Ministério Internacional da Restauração – MIR Pastor Ricardo Gondim Igreja Assembléia de Deus Betesda Missionário David Miranda Igreja Pentecostal Deus é Amor Pastor Márcio Valadão Igreja Batista da Lagoinha – IBL
CANBERRA, - Australia kekurangan pastor dan pendeta sudah lama menjadi pembahasan di kalangan umat Kristen, hingga mereka harus mendatangkan pemimpin umat dari negara lain, termasuk Indonesia. Salah satunya adalah Pastor Firminus Wiryono SVD asal Nusa Tenggara Timur, yang saat ini bertugas melayani umat Katolik di Emerald, sebuah kota yang terletak sekitar 832 kilometer dari Brisbane, ibu kota negara bagian Yon, nama panggilannya, ditahbiskan menjadi imam di Maumere, Flores pada tahun 2016, kemudian menjadi pastor paroki di Melbourne. Baca juga Pastor Katolik Ini Dibunuh Imigran Rwanda yang Ditolongnya "Saya sudah hampir dua tahun di Queensland dan sekarang melayani empat paroki untuk delapan komunitas di kota-kota kecil di dalam wilayah Emerald," ujar Pastor Yon kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia. Wilayah Emerald hanya memiliki dua pastor yakni Pastor Yon dan seorang lagi asal Vietnam. Padahal sebelumnya, ada lima hingga enam orang pastor yang melayani umat di wilayah ini. Wilayah ini berada di bawah naungan keuskupan Rockhampton, yang sebelumnya memiliki 60 sampai 70 orang, namun Pastor Yon mengatakan pastor yang aktif hanya tinggal 17 orang. Pastor Yon menceritakan pastor Katolik di Australia sebelumnya berketurunan Eropa, seperti Irlandia, Belanda, atau Inggris. Tapi saat ini kebanyakan berasal dari negara di luar benua Eropa seperti Indonesia, India, Vietnam, dan Nigeria. Ia mengatakan, salah satu penyebab berkurangnya minat warga setempat untuk menjadi imam adalah menurunnya jumlah jemaat yang datang ke gereja secara rutin, seperti yang terjadi juga di negara lain. Baca juga Gelar Doa Bersama, 3 Pastor Ditangkap Junta Militer Myanmar "Kondisi Australia yang semakin sekuler, jadi kita lihat yang aktif ke gereja mereka yang sudah lanjut usia," jelasnya. "Generasi di bawah mereka dulunya pernah dibaptis, tapi mereka tidak menjalankan kehidupan sebagai warga Katolik," jelas Pastor Yon. Tak hanya itu, skandal pelecehan seksual di gereja Katolik, termasuk di Australia, semakin menyulitkan situasi, menurut Pastor Yon. Tapi ia masih optimistis dengan masa depan gereja di Australia. "Tergantung bagaimana kita sekarang melakukan penyebaran kembali ajaran Kristen ke anak-anak muda, ke sekolah-sekolah Katolik." Mulai tahun depan ia akan pindah dari Emerald untuk lebih banyak terlibat dalam pembinaan imam di kalangan anak muda Katolik. Baca juga Jatuh Cinta, Seorang Pastor di Italia Mengundurkan Diri Perbedaan melayani di Indonesia dan Australia ABC INDONESIA Umat Kristen dari berbagai latar belakang budaya di Heidelberg Presbyterian Church di Melbourne. Pastor Aloysius Lamere MSC, akrab dipanggil Pastor Alo, sudah hampir 11 tahun bertugas melayani umat Katolik di Sydney dan Melbourne. Sudah hampir 30 tahun Pastor Alo yang berasal dari Maluku ini mengabdi menjadi imam, dengan pengalaman bertugas di Karanganyar Jawa Tengah, Jakarta, Kiribati, hingga Fiji. Sejak Februari lalu, Pastor Alo melayani umat di Paroki St Thomas di Blackburn, Melbourne. "Karena saya sudah terbiasa melayani dan belajar dari pastor lain di Australia, ketika saya pulang ke Indonesia, cara saya melayani sangat berbeda dengan pastor lain di Indonesia," katanya. Menurut Pastor Alo, banyak umat gereja di Indonesia memandang imam sebagai tokoh yang pendapatnya harus didengar sepenuhnya. "Di negara berkembang, pastor itu orang yang harus ditinggikan, harus dipatuhi, sementara di negara seperti Australia, pastor itu dianggap sebagai salah satu anggota masyarakat saja." Baca juga 5 Pastor dan 2 Biarawati Diculik di Haiti, Pelaku Minta Tebusan Rp 14 Miliar "Imam di sini tidak punya posisi yang lebih tinggi dibandingkan yang lain." Dari pengalamannya, kebanyakan umat Katolik di Australia tidak terlalu menuntut pastor untuk bisa lebih dari mereka, meski membutuhkan pastor. Tak hanya itu, ada pula perbedaan dengan materi khotbah."Di Indonesia kalau kita berkotbah, umat mengharapkan pastornya memberikan jalan, atau petunjuk mengenai kehidupan." "Sementara di sini kita hanya memberikan pendapat kita saja." Baca juga Aksinya Kentut di Wajah Jemaat Viral, Pastor Ini Mengaku Sedang Tunjukkan Mukjizat Gereja dengan jemaat beragam budaya ABC INDONESIA Pastor Aloysius Lamere dalam acara pembaptisan bayi di gereja. Pendeta Ignatius Bagoes Seta asal Surabaya, Jawa Timur, sudah menjadi pendeta Gereja Presbiterian di kawasan Heidelberg, Melbourne sejak 2017. Ia menceritakan keberagaman etnis jemaatnya, ada yang berasal dari Eropa juga Asia, seperti India dan China. "Kami tidak pernah membagi jemaat menjadi kebaktian sendiri, melainkan semua duduk di satu kebaktian." "Dengan demikian kami melihat identitas kami sebagai gereja multi-etnis," katanya kepada ABC Indonesia. Tapi ia mengatakan gereja Protestan, seperti Presbiterian tidak mengalami kekurangan pendeta. "Masih banyak pendeta lokal dan calon pendeta lokal yang menjalani pendidikan, dan dipersiapkan untuk pelayanan." Baca juga Kejutkan Umatnya, Pastor Ini Putar Musik Rap Saat Pimpin Ibadat Online "Fenomena pendeta atau pastor dari negara Asia yang melayani di sinode kami murni karena panggilan dan bukan karena kurangnya tenaga lokal," katanya. Pendeta Bagoes Seta sebelumnya pernah bertugas selama delapan tahun di Indonesia sejak menjadi pendeta pada 2002. "Perbedaan utama adalah pendekatan kepada jemaat," ujarnya. "Kita bisa menyampaikan hal yang sama, yakni berita Injil Kristus, tetapi dalam cara penyampaian dan penguraian itu yang perlu berbeda, contoh utama adalah ilustrasi yang diberikan." Ia juga mengatakan banyak pengkhotbah dari luar Australia yang memandang "enteng" masalah ini, misalnya menerjemahkan humor dari negara asal tapi kemudian mendapatkan reaksi yang berbeda. Baca juga Paus Fransiskus Sebut Wanita Boleh Jadi Lektor tapi Tetap Tidak Bisa sebagai Pastor Memenuhi panggilan spiritual Ferdinand Haratua yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pernah bekerja di bidang pemasaran iklan, sebelum memutuskan melanjutkan pendidikan di Australia. Ia meninggalkan pekerjaannya untuk belajar teologi kemudian di tahun 2018 mendirikan gereja bernama Rock City di kawasan Nunawading, sekitar 25 kilometer dari pusat kota Melbourne. Gerejanya adalah bagian dari Gereja Baptis Australia dengan jumlah jemaat 30-50 orang yang berlatar belakang etnis berbeda. "Ada orang Australia kulit putih, ada juga dari Indonesia, Vietnam, Malaysia. Mereka multi-etnis, sama seperti masyarakat Australia saat ini," katanya. Ferdinand mengaku merasa terpanggil untuk menjadi pelayan gereja setelah mengamati adanya kebutuhan spiritual dari warga di Australia. Baca juga Kejutkan Umatnya, Pastor Ini Putar Musik Rap Saat Pimpin Ibadat Online "Dari pengalaman saya sendiri ada teman kerja yang bunuh diri, banyak orang yang mengalami kecemasan, depresi dalam hidup mereka, padahal dari sisi materi mereka tidak kekurangan, rumah besar, mobil ada, karier bagus," katanya. Ia mengaku tidak keberatan jika penghasilannya saat ini hanya seperempat dari apa yang diperolehnya ketika bekerja di bidang pemasaran dan periklanan. "Tapi saya merasa puas dengan apa yang saya lakukan sekarang bisa menjadi bagian Tuhan untuk membantu yang lain," kata Ferdinand. "Jadi pendeta juga banyak tantangan, karena hidup itu tidak pernah berhenti," tambahnya. Ia mengatakan berbeda dengan saat masih bekerja kantoran yang bisa pulang ke rumah dan berhenti berpikir soal pekerjaan. Menurutnya hidup jemaat menghadapi berbagai masalah dan saat itulah ia harus memainkan perannya. Baca juga Paus Fransiskus Sebut Wanita Boleh Jadi Lektor tapi Tetap Tidak Bisa sebagai Pastor Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
2 menit Ada sejumlah pendeta terkenal di Indonesia yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat terutama bagi mereka yang beragama Kristen. Siapa saja nama-nama pendeta tersebut? Inilah daftarnya, Sahabat 99. Bagi Kristiani, pendeta adalah sosok yang dihormati sekaligus dicintai. Pendeta adalah pemuka agama yang memiliki peran penting untuk melayani para jemaat di gereja. Sebagian pendeta juga kerap warawiri di televisi nasional. Alhasil, nama mereka makin dikenal oleh masyarakat terutama bagi mereka yang beragama Kristen Protestan. Lantas, siapa saja pendeta terkenal di Indonesia tersebut? Melansir simak daftarnya di bawah ini! 4 Daftar Pendeta Terkenal di Indonesia 1. Gilbert Lumoindong Sumber Gilbert Lumoindong adalah pendeta terkenal di Indonesia yang wajahnya selalu muncul di televisi. Dia memiliki program acara Kristen pada era 90-an. Di usianya yang sudah memasuki kepala lima, Pendeta Gilbert masih aktif melayani jemaat. Hal ini terlihat dari sejumlah postingannya di Instagram saat dia memimpin ribuan jemaat Kristiani. Gilbert merupakan pendeta yang mendirikan pelayanan jemaat Glow Ministry pada 1998. Termasuk pendeta kaya raya, Pdt. Gilbert pernah diisukan mualaf. Dia juga memiliki akun YouTube yang penghasilannya ditaksir puluhan juta rupiah, menurut situs Gilbert Lumoindong merupakan pendeta yang dekat dengan kalangan pejabat hingga figur publik tanah air. 2. Yesaya Pariadji Sumber Yesaya Pariadji merupakan pendeta terkenal Indonesia sekaligus pendiri Gereja Tiberias Indonesia. Sebelum menjadi pendeta, dia pernah bekerja di Istana Negara pada era Soekarno hingga Soeharto. Namanya juga dikenal karena pengakuan Yesaya Pariadji yang mengalami kejadian spiritual bertemu Yesus Kristus. Ketika itu, mendiang Yesaya Pariadji diminta rajin membaca alkitab, namun ia menolaknya. Pada suatu waktu, dia mengalami kelumpuhan, namun suatu ketika sembuh saat dia rajin membaca Alkitab. 3. Stephen Tong Sumber Stephen Tong adalah pendeta terkenal di tanah air. Dia juga pendiri gereja terbesar Indonesia yaitu Gereja Reformed Injili Indonesia. Pendeta kelahiran China itu menjadi WNI di usia muda. Stephen Tong adalah tokoh teologi terkemuka yang sering mengadakan seminar di Indonesia. Bisa dibilang, pendeta karismatik satu ini sangat dihormati oleh kalangan Kristiani. 4. Niko Njotorahardjo Sumber Pendeta Niko Njotorahardjo merupakan salah satu pendeta populer. Saat ini, Niko Njotorahardjo adalah gembala sidang dari keluarga besar GBI Gatot Soebroto Jakarta. Pdt. Niko masih aktif melayani jemaat baik secara langsung di gereja. Selain itu, dia juga melayani jemaat di media sosial Facebook dengan jumlah pengikut 1,1 juta. Dalam salah satu postingannya, Pendeta Niko membuka layanan doa bagi siapa pun yang membutuhkan dukungan untuk kesembuhan penyakit. Banyak yang mengatakan kalau Pendeta Niko adalah salah satu pendeta terkaya di Indonesia. *** Semoga bermanfaat, Sahabat 99. Simak artikel menarik lainnya di Berita Indonesia. Kunjungi dan jika kamu sedang mencari rumah impian. Temukan segala kemudahan dalam mencari hunian karena kami AdaBuatKamu. Cek sekarang juga, salah satunya Alexandria Premiere Cimanggis!
daftar nama pastor di indonesia